Kamis, 09 Februari 2012

DPR: Jangan Korbankan BTN



JAKARTA,Keinginan pemerintah menurunkan suku bunga KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP) memang dinilai baik. Namun, upaya tersebut sebaiknya tidak mengorbankan banyak pihak.

Anggota komisi XI DPR RI, Lauren Bahang Dama, mengatakan pemerintah dalam hal ini juga jangan mengorbankan Bank Tabungan Negara (BTN).

"Usulan pemerintah ini bagus, tapi jangan juga mengorbankan BTN. Dia juga bank milik negara," kata Lauren seusai rapat dengar pendapat di komisi XI, DPR RI, Kamis (9/2/2012).

Lauren mengatakan, semua pihak juga senang apabila suku bunga kredit pembiayaan rumah murah dapat turun. Namun, hal ini tidak serta merta langsung terwujud karena melewati mekanisme bertahap.

"Karena tidak mau turun, pemerintah jangan langsung menghentikan program ini (FLPP). Program ini sudah berjalan lama, bukan baru saja mulai," katanya.

Dengan penghentian FLPP ini, kata Lauren, praktis sektor perumahan menjadi terganggu.

"Di sini ada konsumen yang mau akad rumah, ada tenaga kerja, pasokan bangunan, pengusaha merugi. Ini akan menjadi beban. Secepatnya FLPP ini harus berjalan lagi agar sektor riil di bidang perumahan ini tumbuh lagi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kisruh mengenai Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP) yang hingga kini tidak kunjung terselesaikan harus melibatkan semua pihak terkait agar benar-benar diperoleh solusi komprehensif dan sinergis. Kekisruhan terkait penyaluran dana FLPP ini harus segera diselesaikan karena hal itu mengakibatkan terjadinya stagnansi dalam pembangunan sektor riil bidang perumahan. Banyak transaksi akad kredit batal dilakukan lantaran kekisruhan ini belum juga usai.

Ketua Umum REI (Real Estate Indonesia), Setyo Maharso mengemukakan, sejak terjadinya penundaan pengucuran dana sepihak oleh Kementerian Perumahan Rakyat sejak bulan Januari 2012, hingga kini terdapat 21.000 unit rumah yang sudah jadi. Tetapi, rencana itu terpaksa ditunda akad kreditnya hingga terjadi kerugian sekitar Rp 1,2 - Rp 1,4 triliun.



Sumber : www.properti.kompas.com/DPR.Jangan.Korbankan.BTN.

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar