"Kami melihat itu karena suku bunga rendah dan daya beli masyarakat menengah ke atas meningkat. Ini menarik minat investor asing," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia (REI) Jakarta, Rudy Margono, di acara pembukaan REI Expo 2012 di Jakarta, Sabtu (5/5/2012).
Rudy mengatakan, kedua faktor tersebut membuat pengembang optimistis, meskipun pada kuartal I 2012 diuji dengan aturan pemerintah dan perbankan.
"Kami tetap berharap target 2012 ini tercapai," ujarnya.
Seperti diketahui, memasuki Januari 2012, industri perumahan diuji dengan polemik skema baru rumah bersubsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dalam skema baru ini pengembang mengaku keberatan terhadap syarat pembangunan rumah sejahtera tapak Rp 70 juta dengan ukuran minimal 36 meter persegi.
Tak lama setelah itu, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan Loan to Value (LTV) yang mengatur kenaikan besaran uang muka 30 % untuk rumah tipe minimal 70 meter persegi. Aturan ini dipastikan akan membuat konsumen menunda membeli rumah selama 7-8 bulan.
Sumber : www.properti.kompas.com/Daya.Beli.Kelas.Menengah.Dongkrak.Pertumbuhan
Cari rumah Propertykita ahlinya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar