Bagi penggemar rumah model limasan, kini marak banyak ditawarkan rumah khas rumah Jawa Tengah itu, baik yang baru maupun yang dilepas oleh pemiliknya. Rumah model limasan berbahan kayu jati atau kayu nangka ditawarkan dengan harga bervariasi, Rp 90 juta hingga Rp 200 juta setiap unitnya.
Menurut Purwadi, salah satu warga Desa Jumo, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Kamis (25/11/2010), rumah limasan baru menjadi produk yang paling banyak dicari. Rumah baru itu memang dibuat oleh perajin. Meski baru, tetapi bahan baku seratus persen dari bahan kayu jati. "Bahan kayu jati itu masih ada meski terbatas. Pohon jati di kampung ataupun pohon jati hasil tebangan sistem penjarangan oleh instansi terkait juga ada," kata Purwadi.
Untuk rumah-rumah limasan model baru biasanya sudah dirakit dan dipajang di halaman dekat rumah pemiliknya atau pembuatnya. Hanya saja, rumah limasan yang siap jual ini berdiri dan atap genteng sudah komplit, sedangkan bagian dinding, perabot, atau kelengkapan rumah lazimnya, seperti pintu atau jendela, belum ada.
"Kalau membeli rumah limasan tanpa kelengkapan harganya sekitar Rp 105 juta, dengan bahan baku jati. Kayu masih polos, belum dicat atau dipelitur supaya pembeli yakin kalau jatinya asli," ujar Purwadi.
Adapun kalau pembeli berasal dari Jakarta, tentunya harga pasti lebih dari Rp 105 juta karena harus ditambah dengan ongkos kirim. Sementara untuk rumah limasan yang sudah lama atau memiliki sejarah tetap saja ada yang mau menjualnya. Rumah limasan lama ini dijual dengan berbagai alasan, misalnya pemiliknya membutuhkan biaya untuk mengongkosi anaknya kuliah.
Menurut warga Desa Kreadenan, Purwodadi, harga rumah limasan lama yang biasanya ditandai dengan rangka kayu jati dan kayu tiang utamanya benar-benar merupakan jati pilihan dan tua karena usianya rata-rata sudah lebih dari 100 tahun. Untuk harga rumah limasan lama ini bisa di atas Rp 200 juta lebih dan komplet, kecuali gentengnya. Genteng rumah limasan lama sudah kuno dan kusam akibat termakan usia.
Rumah limasan khas Jateng, ciri khasnya bangunan ini punya 4 buah sisi yang ditopang tiang utama, 4 atau 16 tiang. Bagunan itu biasanya ditambah empat emper mengelilingi ruang atau bangunan utama. Rumah ini mempunyai wuwungan pada atapnya.
Keindahan bangunan khas ini terdapat di ruang interior tengahnya, yang terdapat konstruksi tiang bertumpuk sebagai penopang atap. Banyak rumah limasan yang ditawarkan oleh pemiliknya, terutama di Grobogan, Demak, Kudus, dan Pati.
Sumber : http://www.propertykita.com/direct.html?pat12from=DINI&url=http://properti.kompas.com/read/2011/01/26/17004916/Properti.di.Kawasan.Industri.Lebih.Berkembang.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar