Jumat, 29 Oktober 2010

Jakob Oetama: Lega dan Bangga Bisa Bangun "Green Building"

JAKARTA — Pendiri dan Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama mengaku lega dan bangga perusahaannya dapat membangun green building di Jakarta.

Kami bangga bisa membangun gedung yang ramah lingkungan dan hemat energi. Kami bangga bisa ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
-- Jakob Oetama

“Jujur saja, sebelumnya saya agak waswas dengan persoalan banjir di Jakarta saat ini dan gedung-gedung tinggi disebutkan jadi penyebabnya. Namun, saya lega dan bangga karena gedung yang dibangun Medialand ini gedung ramah lingkungan, green building,” kata Jakob Oetama dalam acara penutupan atap terakhir (topping off) gedung Allianz Tower di kawasan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (28/10/2010) pagi.

Hadir antara lain Presiden Direktur Medialand International Teddy Surianto, Komisaris Medialand Irwan Oetama, Presiden Direktur Allianz Indonesia Joachim Wessling, dan CEO Leads Marketing Consultant Hendra Hartono.

Menurut Jakob Oetama yang juga Pemimpin Umum Harian Kompas, green building kini merupakan salah syarat utama pembangunan gedung di Jakarta. “Dan kami bangga bisa membangun gedung yang ramah lingkungan dan hemat energi. Kami bangga bisa ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” kata Jakob Oetama.

Sementara itu, Presdir Medialand Teddy Surianto mengatakan, green building kini merupakan kebutuhan perusahaan, terutama perusahaan multinasional.

Medialand bersyukur karena Allianz Tower menyewa 60 persen ruangan di gedung sehingga memperoleh hak nama gedung ini. Allianz Tower dapat digunakan pada Februari 2011.

CEO Leads Marketing Consultant Hendra Hartono menyampaikan rasa salut kepada Medialand yang berani membangun green building di Jakarta karena selama ini green building belum populer.

Green building banyak dicari perusahaan asing yang memang menerapkan syarat itu pada gedung yang akan ditempati sebagai kantor.

“Pada Januari 2008, Allianz mencari kantor baru dengan kriteria sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Kriteria yang diinginkan Allianz ternyata dapat dipenuhi Medialand dalam bentuk ramah lingkungan dan hemat energi,” ungkap Hendra Hartono, yang perusahaannya menjadi agen pemasaran tunggal gedung yang dibangun Medialand.

Desain Allianz Tower yang unik dan elegan ini hasil mahakarya arsitek Budiman Hendropurnomo dari Denton Corker Marshall Indonesia. “Allianz Tower dirancang secara optimal untuk menekan global warming dan pengaruh gedung terhadap alam. Bangunan gedung hanya 30 persen dari luas lahan. Selebihnya, 70 persen berupa ruang terbuka hijau,” kata Budiman


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Menlu Kenya Mundur karena Skandal Properti Kedutaan Asing

Moses Wetangula mengundurkan diri sehingga para penyidik dapat menyelidiki skandal properti asing yang melibatkan kementeriannya.
Menteri Luar negeri Kenya mengatakan ia mengundurkan diri  sehingga para penyidik dapat menyelidiki skandal properti asing yang melibatkan kementeriannya.

Moses Wetangula mengatakan kepada para wartawan  Rabu, ia akan meninggalkan jabatannya sementra waktu untuk memberi keleluasaan pada penyelidikan.  Menteri luar negeri itu mengatakan, ia tidak melakukan kesalahan apapun dan meramalkan akan kembali memangku jabatannya.

Sebelumnya hari Rabu, Menteri Luar Negeri Thuita Mwangi juga mengundurkan diri karena skandal tersebut.

Para anggota parlemen memperdebatkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa para pejabat kementerian luar negeri  merugikan Kenya jutaan dolar dalam kesepakatan properti yang dipertanyakan  yang melibatkan kedutan-kedutaan besar untuk Pakistan, Mesir, Belgia, Jepang dan Nigeria.

Laporan itu menyebutkan, kedua menteri itu akan diadili atas tuduhan korupsi.

Undang-undang Anti-Korupsi dan Kejahatan Ekonomi Kenya mengharuskan pejabat publik yang menghadapi tuduhan korupsi mengundurkan diri hingga tuduhannya dihapuskan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Presiden Mwai Kibaki harus memberhentikan mereka untuk sementara waktu.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

REI Ekspo Momentum Genjot Pembiayaan Properti Bagi BRI Syariah

Real Estate Indonesia merupakan pameran terbesar di Indonesia yang menawarkan berbagai property terutama perumahan kepada pengunjung sesuai dengan keinginan. Pameran yang diselenggarakan untuk kedua kalinya pada tahun 2010 ini dari tanggal 23 Oktober -31 Oktober 2010. Melengkapi keinginan pengunjung pameran untuk memiliki property maka BRISyariah sebagai salah satu Bank Umum Syariah juga ikut serta dalam menawarkan produk pembiayaan property secara syariah. Bagi BRISyariah , REI Ekspo ini merupakan momentum untuk mengenjot pembiayaan property menjelang tutup tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh Esti Kadaryanti selaku Consumer Banking Group Head BRISyariah.

“ Kami menjadikan REI Expo ini sebagai momentum menggenjot pembiayaan properti jelang tutup tahun dan belakangan ini permintaan pembiayaan properti memang tidak ramai, khususnya rumah. Melalui REI Expo kali ini kita berharap ada kontribusi cukup signifikan,”ungkap Esti dilaman republika online, Rabu (27/10).

Esti juga mengungkapkan melalui REI Ekspo ini , pembiayaan property bisa mengambil porsi 40% dengan target pembiayaan dua bulan ke depan mencapai Rp 150 miliar.
Selain itu dengan menawarkan cash back 50% dari biaya administrasi dan pembebasan biaya appraisal maka kami yakin dapat menjaring nasabah dalam jumlah yang besar, tambah Esti.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Telkom Garap IT Proyek Ciputra Properti

Jakarta - PT Ciputra Adigraha, anak usaha PT Ciputra Property Tbk (CTRP) melakukan kerjasama dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dalam menggarap layanan teknologi informasi proyek superblok Ciputra World Jakarta.

Menurut Direktur Enterprise & Wholesale TLKM, Arief Yahya ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, CTRP sepakat mengimplimentasikan layanan triple play dengan nama Telkom VIP (Video, Internet, Phone) yang terdiri dari layanan telepon, internet protocol TV dan layanan lainnya yang meliputi konten dan aplikasi di seluruh kawasan.

Ciputra World Jakarta merupakan proyek CTRP dengan nilai investasi sekitar Rp 5-7 triliun. Pengerjaan  proyek ini diharapkan rampung pada semester I-2012.

Pada perdagangan kemarin, Rabu (27/10/2010), saham CTRP tercatat naik Rp 25 (6,02%) ke level Rp 440 per saham yang disinyalir sebagai batas psikologis baru. Kabar pasar memperkirakan saham ini bakal bergerak ke level Rp 700.

Pergerakan saham CTRP juga diprediksi terus menggeliat seiring dengan rencana listing PT Agung Podomoro Land dalam waktu dekat. Agung Podomoro merupakan pesaing utama CTRP di bisnis properti.

CTRP mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 42 miliar atau setara 121% dari hasil enam bulan pertama tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan laba dari investasi jangka pendek dan berkurangnya akun rugi dari selisih kurs dari Rp 39 miliar menjadi Rp 15 miliar.

Sementara itu, selama semester I-2010 pos pendapatan usaha perseroan mengalami kenaikan sebesar delapan persen dari Rp 170 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 158 miliar. Kenaikan ini dikontribusi oleh kinerja dua mal dan dua hotel serta penjualan apartemen myHome yang telah dibukukan.

Secara fundamental CTRP memiliki PER 17.6, lebih kecil dibandingkan Agung Podomoro, sehingga saham tersebut masih menarik dikoleksi untuk mengantisipasi rencana listing Agung Podomoro.



Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Lahan Makin Terbatas, Jakarta Tak Ramah Lagi Untuk Hunian

JAKARTA - Semakin terbatasnya lahan untuk kawasan perumahan dan permukiman di Jakarta dikhawatirkan membuat Ibukota Jakarta menjadi tidak ramah untuk tempat tempat tinggal bagi masyarakat.

Saya khawatir ke depan Jakarta sebagai Ibukota tidak menarik lagi dan tidak ramah untuk tempat hunian. Sebab lahan untuk perumahan dan permukiman di Jakarta semakin terbatas.
-- Suharso Monoarfa

Untuk itu, ke depan Pemerintah Daerah (Pemda) diharapkan mampu menggandeng serta merespons para pengembang agar konsep kawasan perumahan yang dibangun menjadi lebih tertata dengan baik sesuai peraturan daerah yang berlaku.

Hal tersebut disampaikan Menpera Suharso Monoarfa saat memberikan  memberikan sambutan pada kegiatan Topping Off (Pengecoran Akhir Atap) Nifarro Apartment di Jakarta, Kamis (28/10). Hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPR Enggartiasto Lukita, serta sejumlah direksi PT Putra Indonesia Bersama selaku pengembang proyek Niffaro Apartment dan perwakilan Bank BTN.

“Saya khawatir ke depan Jakarta sebagai Ibukota tidak menarik lagi dan tidak ramah untuk tempat hunian. Sebab lahan untuk perumahan dan permukiman di Jakarta semakin terbatas,” ujarnya.

Suharso menuturkan, masalah perumahan bagi masyarakat saat ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan menjadi bagian dari kebijakan nasional. Oleh karena itu, Pemda seharusnya mau merespons dengan baik dan secara konsisten meningkatkan program perumahan serta menggandeng pengembang di daerahnya masing-masing.

Jakarta saat ini telah menjadi tujuan masyarakat untuk bekerja dan bertempat tinggal. Penduduk di Jakarta bahkan semakin bertambah setiap tahunnya dan membuat kebutuhan perumahan semakin meningkat pula.

Diperkirakan pada tahun 2030 mendatang penduduk dunia yang tinggal di perkotaan mencapai sekitar 63 persen. Saat ini bahkan sudah 52 persen penduduk lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan. Jakarta sendiri telah menjadi daerah urban sejak tahun 1960-an lalu. Tentunya Pemda harus terus mengantisipasi hal ini, khususnya penyediaan rumah bagi masyarakat yang terhubung dengan sarana transportasi publik yang memadai sehingga tidak terjadi kemacetan di mana-mana.

“Sudah saatnya pembangunan perumahan, khususnya di kawasan perkotaan dan padat penduduk dibangun secara vertikal. Kalau bisa pembangunan perumahan maupun rumah susun bisa diiringi dengan pembangunan sarana tranportasi publik yang baik sehingga aktifitas masyarakat bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menpera juga merasa priharin dengan banyaknya bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Akibat tsunami di Mentawai dan letusan Gunung Merapi serta bencana banjir yang melanda Ibukota Jakarta membuat banyak rumah-rumah mayarakat mengalami kerusakan dan tidak nyaman untuk dihuni.

Meskipun menginginkan pembangunan perumahan secara vertikal berjalan dengan baik, Menpera juga ingin agar Pemda bersama pengembang mulai memperhatikan DED (Detil Enggeneering Design) terutama dalam pembangunan rumah susun. Sebab, berdasarkan berbagai masukan yang ada banyak pengelola rumah susun yang tidak memperhatikan keamanan khususnya bagi anak-anak.

Keberadaan badan pengelola tentunya sangat penting mengingat banyaknya penghuni di Rusun tersebut. Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan anak-anak ketika bermain dan tidak membiarkan mereka memasukkan sesuatu dalam lift di Rusun.

“Ada masukan-masukan kepada saya terkait keamanan anak-anak di Rusun. Dari sekitar 100 anak-anak yang tinggal di Rusun sebanyak 16 anak sering terjebak di lift. Untuk itu perlu diantisipasi terkait keamananan anak-anak di Rusun agar mereka terhindar dari terjebak maupun terjepit di lift,” harapnya.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Menpera Ingatkan Pengembang Jaga Cadangan Air Tanah

JAKARTA -  Menpera Suharso Monoarfa mengingatkan kalangan pengembang untuk menjaga serta memelihara sumber-sumber cadangan air tanah yang ada saat ini. Pasalnya, Menpera khawatir jika hal itu tidak segera dilakukan sumber air tanah di kawasan perumahan yang dibangun oleh para pengembang akan semakin berkurang atau bahkan mengering.

“Sudah saatnya para pengembang memberikan perhatian serta menjaga sumber cadangan air tanah yang ada di sekitar lokasi pembangunan perumahan yang dibangun. Sebab cadangan air tentunya juga sangat penting untuk para penghuni perumahan,” ujar Menpera saat memberikan sambutan pada kegiatan Topping Off (Pengecoran Akhir Atap) Nifarro Apartment di Jakarta, Kamis (28/10).

Menurut Menpera, banyaknya situ-situ ataupun kawasan tangkapan air yang berubah fungsi dan dibangun menjadi lokasi pembangunan rumah tentunya bisa berdampak buruk terhadap cadangan air bagi masyarakat. Apalagi jika kalangan pengembang menguruk situ-situ tersebut dengan tanah dan membangunnya menjadi kawasan perumahan tentunya sumber air bisa cepat habis dan menyebabkan kekeringan.

“Saya juga ingin mengingatkan pengembang untuk tidak tergiur untuk membeli situ atau lokasi yang menjadi daerah tangakapan air. Jangan sampai situ-situ yang ada malah diubah menjadi apartemen,” tandasnya.

Untuk dapat menjaga keberadaan sumber air di kawasan perumahan, Menpera mengusulkan kepada para pengembang untuk menggunakan teknologi kapilerisasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Norwegia dan negara-negara maju lainnya. Dengan teknologi itu, sebelum membangun rumah susun ataupun apartemen serta rumah sejahtera tapak, para pengembang perlu memastikan tersedianya alat untuk menangkap air yang merembes dari permukaan tanah sehingga tidak terbuang sia-sia.

Hal ini diharapkan juga mampu mengantisipasi terjadinya bencana banjir di kawasan-kawasan perumahan dan permukiman penduduk. Selain itu juga dalam pembangunan rumah susun perlu dibuat kawasan area publik untuk terpat beraktifitas masyarakat agar mereka juga turut serta menjaga lingkungan dan ramah terhadap lingkungan seiring dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini.

“Saya mungkin tidak terlalu tahu persis berapa harga pasti penggunaan teknologi ini. Akan tetapi saya kira harga berapapun yang dikeluarkan untuk menjaga sumber cadangan air merupakan harga yang pas jika kita sayang terhadap bumi ini,” terangnya.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Pengembang Tidak Bertanggung Jawab Rumah Sederhana


BANDUNG - Anggapan bahwa target pembangunan rumah sejahtera tapak adalah tanggung jawab pengembang dinilai tak tepat. Pihak yang seharusnya ditanya tentang hunian yang dulu dikenal dengan rumah sederhana sehat itu yakni bupati dan wali kota.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (REI) Teguh Satria mengatakan, menteri perumahan rakyat pun tidak tepat ditanya. Kalau ditanya, pembangunan tercapai atau tidak kepada pengembang, yang punya target itu siapa. Kenapa tanya REI. Apakah REI bertanggung jawab, ujarnya.

Teguh di Bandung, Kamis (28/10), menjelaskan, seharusnya kepala daerah yang melakukan pemetaan perumahan dan menetapkan target. Kepala daerah punya rakyat. Seandainya punya target, mereka akan lebih mendorong pembangunan, katanya.

Kondisi yang terjadi yakni, pemerintah pusat menetapkan target kemudian dikoordinasikan dengan REI untuk mendukung program itu. Jika bupati dan wali kota memiliki target, mereka akan mengatur tata ruang dan lahan, serta memudahkan proses perizinan.

"Kalau demikian, 50 persen urusan sudah selesai. Akan tetapi, kepala daerah tak pernah merasa punya target," kata Teguh.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Target Pembangunan Rumah Sejahtera Diprediksi Tak Tercapai

BANDUNG - Target pembangunan rumah sejahtera tapak di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan tak tercapai. Pembangunan hunian yang sebelumnya dikenal dengan rumah sederhana sehat itu ditargetkan sebanyak 150.000 unit dengan prediksi realisasi sekitar 120.000 unit.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Teguh Satria mengatakan, banyak hal yang perlu dievaluasi sebagai pemicu target tak tercapai. Tidak tercapai itu penyebabnya macam-macam. Apakah ada hambatan, target yang salah, atau kondisi yang tidak mendukung, katanya di Bandung.

Banyak hal yang perlu dievaluasi sebagai pemicu target tak tercapai. Menurut Teguh, Kamis (28/10), paradigma bahwa pembangunan rumah sejahtera tapak adalah tanggung jawab pengembang perlu diubah. Pihak yang seharusnya menetapkan target pembangunan yakni bupati dan wali kota.

[Sumber: 

Selama kepala daerah yang punya rakyat dan wilayah tidak membuat target, tentu dorongannya tidak cepet, katanya. Pemerintah daerah harus melakukan pemetaan, menetapkan jumlah penduduknya yang belum punya rumah, dan menentukan wilayah untuk permukiman.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Kota Perlu Tata Ruang Bawah Tanah

BANDUNG - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Teguh Satria menilai perlunya tata ruang bawah tanah. Tata ruang itu diperlukan agar pembangunan fasilitas di bawah tanah seperti kereta api, koridor penghubung gedung, dan saluran air bisa diatur dengan baik.

Teguh Satria di Bandung, Kamis (28/10), mengatakan, belum ada kota di Indonesia yang menerapkan tata ruang bawah tanah. Saya kira, tata ruang bawah tanah sudah mendesak. Di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta misalnya, banyak mal dan hotel, katanya.

"Mereka yang hendak pergi ke satu bangunan ke tempat lainnya harus menyeberang jalan sehingga berisiko tertabrak kendaraan. Bikinlah koridor untuk meminimalkan risiko itu. Di bawah tanah juga bisa dibangun mal, bahkan lapangan sepak bola untuk menghemat lahan," ujarnya.

Karena itu, diperlukan peraturan daerah (perda) yang mendukung tata ruang bawah tanah. Kebutuhan kota besar seperti Jakarta terhadap perda itu dinilai mendesak. Perda misalnya, dibutuhkan agar terowongan kereta api bawah tanah tak menabrak tiang pancang, saluran listrik, atau pipa air.

"Kemacetan lalu lintas yang sudah sangat parah di Jakarta juga dipicu tidak adanya kereta api bawah tanah," katanya.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Kamis, 28 Oktober 2010

Gratiskan Biaya IMB Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

JAKARTA - Menpera Suharso Monoarfa meminta pemerintah daerah dapat menggratiskan biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pasalnya IMB saat ini menambah biaya pembangunan sekitar 8 persen hingga 20 persen dari total biaya pembangunan.

“Saat ini sudah ada surat edaran (SE) dari Mendagri kepada setiap Pemda agar IMB untuk rumah bagi MBR di gratiskan. Untuk itu saya minta Pemda bisa segera melaksanakannya,” ujar Suharso Monoarfa saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Rakerda DPD REI Jakarta 2010 bertemakan Bersama Menyelaraskan  Regulasi Industri Properti di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (27/10).

Menurut Menpera, jika biaya IMB bagi pembangunan rumah MBR dapat digratiskan, maka diperkirakan harga rumah yang dijual oleh pengembang bisa lebih murah. Berdasarkan hitungan yang dilakukan oleh Kemenpera, ongkos IMB yang ada saat ini menambah biaya ongkos pembangunan rumah sekitar 8 persen hingga 20 persen.

Selain itu, Menpera juga berharap proses pengurusan IMB bisa dipercepat dan berbelit-belit. Dengan demikian, baik pengembang maupun masyarakat umum tidak perlu menunggu waktu terlalu lama untuk mengurus IMB.

“Pengurusan perizinan IMB di Jakarta saja waktunya masih cukup lama yakni sekitar 1 tahun bahkan ada yang sampai 2 tahun. Ke depan tentunya proses perizinan IMB ini harus dipersingkat,” tandasnya.

Lebih lanjut, Menpera menuturkan, pihaknya saat ini telah menjalin kerjasama dengan KPK dan BPKP untuk mengatasi lamanya proses perijinan tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi di Indonesia untuk melihat sejauh mana proses perijinan IMB di daerah. Beberapa daerah tersebut di Medan, Surabaya dan Bandung.

Masalah IMB, ungkap Menpera, juga tengah di bahas dalam pembahasan RUU Perkim. Dirinya berharap dengan pembahasan RUU Perkim, ke depan pengurusan IMB bisa di pangkas secepatnya dan digratiskan.

Lebih lanjut, Menpera mengungkapkan, pihaknya ke depan juga akan berupaya mengatur DED (Detil Engeneering Design) untuk pembangunan rumah sejahtera tapak. Hal ini dilakukan agar material yang digunakan untuk membangun sebuah rumah tidak terlalu banyak terbuang.

Sedangkan untuk ornamen arsitektur tidak terlalu diperlukan karena akan menambah biaya pembangunan. Sebab masyarakat lebih membutuhkan fungsi rumah ketimbang dari arsitek yang berlebihan.

“Saya ingin agar ke depan ubin yang digunakan untuk membangun sebuah rumah tidak terlalu banyak di potong. Dan mungkin jendela untuk pembangunan rumah bisa menggunakan alumunium.

Jika biaya IMB bagi pembangunan rumah MBR dapat digratiskan, maka diperkirakan harga rumah yang dijual oleh pengembang bisa lebih murah 8-20 persen.
-- Suharso Monoarfa


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Rak Bambu: Harga Murah, Desain Modern

Rak bambu berkesan tradisional dengan desain apa adanya. Itu dulu! Kini tampilannya beda, lebih estetis dan berdesain modern.

Desain modern bisa dilihat dari bentuknya yang ramping dan liat, dengan permukaan bambu yang halus.

Ada lagi kelebihannya. Rak bambu itu bisa berpadu dengan kaca transparan. Ada juga yang memiliki lampu spot sehingga rak terlihat mewah dan dapat memberi nuansa elegan. Maka dari itu, rak bambu pun menjadi alternatif dalam penataan interior di hunian yang berdesain modern.

Bentuk rak bambu pun tak hanya kotak atau persegi panjang. Ada juga yang berbentuk segitiga. Ukurannya pun beragam, dari 67 x 47 x 80 cm, 100 x 30 x 80 cm, sampai 100 x 40 x 180 cm. Bicara susunan, rak itu terdiri dari dua susun hingga lima susun.

Bukan cuma bentuk dan ukuran yang beda dengan rak bambu desain lama. Sekarang ini ada juga yang menggunakan sistem rakit. Tentu saja rak pun mudah dibongkar-pasang dan kemasannya lebih ringkas. Tiap bagian rak disatukan dengan baut pengikat. Praktis, kan?


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Taman Tropis: Sejuknya Berada di Antara Rimbunnya Tanaman

"Saya lebih suka taman yang rimbun. Walaupun beberapa orang beranggapan, taman di rumah saya sudah seperti hutan," demikian pendapat Endang Lestari, seorang desainer lansekap sekaligus pemilik taman di foto ini.

Menurutnya, Indonesia adalah negara tropis, seharusnya tamannya pun tropis. Kolektor tanaman ini juga mengatakan bahwa ciri khas taman tropis adalah rimbunnya dedaunan hijau. Merupakan sebuah kebahagiaan untuknya, kalau tamannya didominasi warna hijau segar.

Lebih indah lagi jika si taman rimbun ini dihiasi beragam warna bunga. Taman di rumah Endang ini memang diisi beragam tanaman tropis, mulai dari pisang-pisangan, kuping gajah, soka, dan sebagainya. Buatnya taman yang rimbun membuat lingkungan rumah lebih alami dan segar.

Memang sih, taman seperti ini membutuhkan perawatan ekstra. Kalau dibiarkan dalam beberapa lama, tanpa perawatan, bisa-bisa taman tampak berantakan dan kotor. Belum tanaman yang layu dan mati. Menurut Endang, kita bisa memilih tanaman-tanaman yang tidak terlalu menuntut perhatian.

Untuk rumput, misalnya. Dia memilih rumput kucai yang tidak akan tumbuh tinggi. Sehingga tidak perlu repot memangkas. Rumput ini juga cepat bertunas, jadi tidak banyak ditanam, Dalam beberapa waktu, tanah akan tertutup hamparan kucai. Pada dasarnya, ujar Endang, tanaman tidak perlu terus-menerus disiram. Siram hanya ketika tanahnya mulai kering. Kalau tanahnya masih lembap, artinya masih mengandung air.

Apalagi jika musim hujan tiba, pekerjaan menyiram tanaman bisa dihilangkan sama sekali. Tapi perlu hati-hati juga, kalau hujan turun terus menerus dengan intensitas yang banyak. Terlalu banyak atau terlalu sering terendam air, bisa membuat akar tanaman membusuk. Akibatnya tanaman mudah layu dan mati.

Jadi triknya, kalau hujan turun setiap saat dengan intensitas banyak. Bawa tanaman ke area yang terlindung dari hujan, selama beberapa hari. Kemudian keluarkan lagi, jika tanahnya sudah mulai mengering.

Nah, Anda berminat membuat taman tropis, di rumah?


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
engen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!