Direktur Marketing Agung Abadi Grup Andry Susanto mengatakan, tujuan kunjungan tersebut agar dapat belajar bersama tentang cara mengembangkan apartemen murah dari konstruksi, pembiayaan, hingga pengelolaan, sekaligus mengupas berbagai kendala pengembangannya.
"Mereka juga melakukan studi banding ke beberapa negara dan memberikan kritik kepada kami. Dengan adanya kritik, kami malahan senang karena jadi tahu apa kelemahan kita," ujarnya kepada wartawan di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (7/7/2011).
Masukan dari perwakilan Kementerian Perumahan Palestina itu, kata Andry, seperti harga unit apartemen yang sedikit lebih mahal dan akses transportasi publik yang kurang lengkap.
"Mereka membandingkan, misalnya, dengan Malaysia yang apartemennya lebih murah. Karena, di sana pengembang Malaysia tidak perlu membeli lahan sebab sudah disediakan pemerintah. Sementara di Indonesia, lahan justru semakin mahal yang berimbas pada mahalnya unit apartemen. Namun, kami menerima kritikan dari mereka sebagai penyegaran bagi proyek kami," katanya.
Kunjungan ke City Park sendiri bukan tanpa sebab. Apartemen ini merupakan rusunami pertama beroperasi pada program 1.000 tower pembangunan rusunami yang dicanangkan Pemerintah Indonesia sebagai proyek yang ditujukan untuk masyarakat kelas bawah di Jalan Raya Cengkareng-Kapuk. Peresmiannya pun dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 lalu.
"Dari total lebih kurang 3.000 unit, dengan 10 tower apartemen ini tersisa 15 persen yang belum terjual," kata Andry.
Agung Abadi Grup saat ini juga telah memasarkan Apartemen City Garden (700 unit) yang merupakan apartemen menengah dengan harga mulai dari Rp 200 juta. AAG juga mengembangkan landed house, seperti Pasadena Residence, Royale Palm, dan Garden Maisonette, juga ruko Garden Boulevard.
Sumber : www.properti.kompas.com/Ooow.Apartemen.di.Malaysia.Jauh.Lebih.Murah.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar