Senin, 07 November 2011

Melonjak 25%, Kredit Properti Capai Rp 272,8 Triliun

Jakarta - Kredit Sektor properti dalam rupiah yang disalurkan perbankan hingga September 2011 telah mencapai Rp 272,83 triliun. Angka itu meningkat 25,3% dibandingkat periode yang sama di 2010 sebesar Rp 217,69 triliun.

Pertumbuhan kredit properti tersebut didorong oleh segmen Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) yang tembus Rp 169,18 triliun.

Demikian dikutip dari Statistik Ekonomi dan Monter BI seperti disampaikan oleh Juru Bicara BI Difi Johansyah kepada detikFinance di Jakarta, Senin (7/11/2011).

"Total kredit properti per September 2011 mencapai Rp 272,83 triliun terdiri dari kredit konstruksi sebesar Rp 69,36 triliun kemudian kredit real estate mencapai Rp 34,28 triliun dan kredit KPR serta KPA yang mencapai Rp 169,12 triliun," ungkap Difi.

Kredit properti paling banyak disalurkan oleh bank swasta nasional serta disusul oleh bank milik pemerintah (BUMN). Bank swasta menyalurkan kredit properti hingga Rp 132,71 triliun sedangkan bank Persero sebesar Rp 110,711 triliun.

"Namun untuk KPR dan KPR yang disalurkan masih lebih banyak dari bank Persero yang mencapai Rp 79,63 triliun sedangkan bank swasta nasional menyalurkan KPR dan KPA hingga Rp 75,12 triliun," tutur Difi.

Difi menyampaikan kredit properti yang masuk kepada segmen kredit konsumer memang terus dipantau. Ia menilai pesatnya pertumbuhan kredit konsumer perlu diwaspadai. Pertumbuhan kredit konsumsi bisa menimbulkan kerawanan jika terjadi gejolak ekonomi yang menyebabkan nasabah gagal bayar.

"Kredit konsumsi memiliki potensi kerawanan terhadap bank kalau ada shock ekonomi seandainya nasabah gagal bayar," tutup Difi.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad menyampaikan, bank sentral telah mempunyai beberapa opsi untuk mengatur lebih jauh mengenai pesatnya kucuran kredit di sektor kendaraan bermotor dan properti. Terutama, sambungnya adalah mengkaitkan kredit lebih kepada nilai alias loan to value.

"Itu salah satu opsi (loan to value) itu satu opsi yang bisa dipertimbangkan. Tetapi saat ini so far kredit konsumsi masih dalam koridor karena pertumbuhan masih lebih rendah dibanding tahun lalu," jelas Muliaman.


Sumber : www.finance.detik.com/melonjak-25-kredit-properti-capai-rp-2728-triliun

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar