"Sampai saat ini kita tidak kesulitan membuang sampah. Sampah kami bahkan dibeli," kata anggota REI DKI Jakarta, Wawan Guratno, di kantornya, Rasuna Office Park, Jakarta, Senin (11/7/2011).
Wawan menerangkan, ada pihak-pihak tertentu yang menggeluti bisnis pengolahan sampah. Mereka menampung sampah-sampah dari seluruh hunian di Jakarta, dan kemudian memisahkan untuk kepentingan bisnis.
Dengan demikian, manajemen perumahan atau apartemen tidak kesulitan untuk mengolahnya. "Kami jadi tidak collect dana dari pengolahan sampah. Tapi tetap ada iuran, karena kan ada pengumpulan dari seluruh unit ke bawah," tegasnya.
Di sisi lain, kewajiban setiap pemukinan memiliki pengolah sampah tersendiri di 2012, sudah diantisipasi oleh tiap developer. Namun untuk saat ini developer tetap mengikat kontrak dengan pihak penampung sampah tersebut.
"Sudah dipikirkan pasati, untuk pengelolaan termasuk pemanfaatan menjadi kompos," tuturnya.
Namun pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan oleh semua developer di Jakarta. Khususnya mereka yang mengembangkan hunian kecil, 30-60 unit. Perlu ada sinergi antar developer.
Wawan mencontohkan, developer besar bisa menampung sampah-sampah dari developer kecil. "Bisa berkolaborasi mereka, agar bisa terpecahkan," ucapnya.
Seperti diketahui Pemda DKI Jakarta mewajibkan pengolahan sampah di tiap pemukiman di 2012. Tujuannya agar sampah yang didistribusikan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berkurang.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta memprediksi, ada potensi 90% sampah dapat berkurang karena sudah diolah pada tiap-tiap pemukiman. Apalagi, hasil daur ulang sampah memiliki nilai ekonomis, seperti pemanfaatan sumber listrik berdaya rendah.
Sumber : www.finance.detik.com/sampah-dibeli-pengembang-happy
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar