Kamis, 13 Januari 2011

Sharon: Lippo Serius Kembangkan Properti "Healthcare"

Lippo makin agresif dan serius mengembangkan properti healthcare. Dalam lima tahun ke depan, Lippo berambisi membangun dan mengoperasikan 25 rumah sakit di berbagai kota di Indonesia, termasuk Papua.

Sharon Tjokrorahardjo (26) adalah salah satu generasi ketiga keluarga Riady. Cucu taipan Mochtar Riady ini sebelumnya aktif dalam dunia hospitality di Hotel Aryaduta. Sejak tahun 2010, Sharon aktif di Siloam Hospitals.

"Saya ingin mengaplikasikan dunia hospitality ke dunia hospital," kata Sharon. Grup Lippo menargetkan membangun dan mengoperasikan 25 rumah sakit dalam lima tahun ke depan ini. Lippo tidak hanya melayani masyarakat kelas menengah atas, tetapi juga masyarakat menengah bawah yang membutuhkan layanan kesehatan.

"Komitmen kami di bidang kesehatan adalah memberikan layanan kesehatan berkualitas dan berkesinambungan berdasarkan konsep patient safety. Dengan tele-medicine, pasien-pasien kritis di daerah-daerah terpencil di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Saya berharap pembangunan dan pengembangan Siloam Hospitals Group dapat berperan dan mendukung program pemerintah Indonesia khususnya dalam upaya pencapaian pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu, merata, serta terjangkau," ujar Sharon.

Berikut ini wawancara khusus Robert Adhi Ksp dengan Sharon Tjokrorahardjo, Corporate Network and Communication General Manager Siloam Hospitals di sebuah resto di Siloam Hospitals Lippo Village, Selasa (11/1/11).

Grup Lippo kini makin agresif membangun dan mengoperasikan rumah sakit di berbagai kota di Indonesia. Mengapa Lippo mengembangkan rumah sakit?
Tiga unsur penting yang menentukan perkembangan suatu kota adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ketika Lippo Village dibangun tahun 1990-an, yang dibangun kali pertama adalah sekolah dan rumah sakit.

Selain itu, kami melihat kesenjangan kesejahteraan yang sangat besar yaitu kebutuhan kesehatan yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah layanan kesehatan yang tersedia. Kami ingin mengambil peran dalam program pemerintah khususnya di transformasi sosial di bidang pendidikan dan kesehatan.

Kami berharap ke depan layanan kesehatan di Indonesia mendapatkan kepercayaan dari penduduk Indonesia sehingga mereka tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

Apa visi Lippo dalam mengembangkan rumah sakit?
Sejalan dengan visi Lippo Group, visi kami adalah impacting lives through creating accessibility and affordability for world class healthcare experience.

Seperti Anda ketahui, Siloam Hospitals Lippo Village adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi JCI (Joint Commission International), fokusnya adalah patient safety and patient comfort.

Kami berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang terjangkau dan dekat bagi semua lapisan masyarakat dengan fasilitas perlengkapan medis terkini dan termodern, dan juga kampanye kesehatan yang mendorong masyarakat untuk lebih aware terhadap kesehatan.

Salah satu contoh adalah kampanye Heart Attack: The Silent Killer yang selama tiga bulan telah menarik lebih dari 15.000 pasien dari seluruh Indonesia untuk memeriksakan kondisi jantung mereka.

Dengan menerapkan prinsip dasar economics of scale kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk perusahaan perusahaan obat, alat kesehatan, dan jaminan kesehatan seperti Askes, Jamsostek, Jamkesmas dan lain sebagainya.

Kerja sama ini sangat penting dan kami lakukan terutama karena kami ingin melayani dengan lebih baik. Kami ingin berada bersama mereka di saat-saat paling kritis agar kami bisa memberikan solusi terbaik bagi mereka dan anggota keluarga mereka.

Apa tantangan terbesar dalam pengelolaan rumah sakit? Bagaimana Lippo mengatasinya?
Yang paling sulit adalah sumber daya manusia. Lippo Group adalah grup usaha swasta pertama di Indonesia yang memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan (Yayasan Pendidikan Pelita Harapan), pelayanan kedokteran (Siloam Hospitals Group), dan penelitian (Mochtar Riady Institute of Nano Technology).

Saat ini kami sedang membangun Rumah Sakit Pendidikan dengan kapasitas 2.000 tempat tidur, tepat di sebelah rumah sakit Siloam Lippo Village. Rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Setiap tahun kami mengembangkan kemampuan intelektual dan teknik dengan berinvestasi pada sumber daya manusia yang andal. Sinergi antara MRIN dan Universitas Pelita Harapan School of Medicine dan School of Nursing menyediakan tenaga medis cakap yang dibutuhkan oleh Siloam Hospitals Group.

Seperti apa wajah Siloam Hospitals ke depan?
Misi kami adalah to become the trusted destination of choice for holistic world class healthcare, health education and research.

Masing-masing rumah sakit regional Siloam Hospitals akan diperkuat oleh empat pilar dasar. Pertama, Pusat Trauma Darurat yang efektif akan dijaga oleh GP (dokter umum) terlatih dalam perawatan trauma dan mampu menangani pasien stroke, serangan jantung, dan kecelakaan.

Kedua, perlengkapan medis terkini dan termodern sesuai standar internasional terbaik. Ketiga, tele-medicine atau format lain dari komunikasi digital yang memungkinkan rumah sakit mengakses sumber daya spesialisasi klinis terbaik di pusat kompetensi Siloam Hospitals dan juga jaringan internasional yang dimiliki.

Keempat, SDPDP, atau program kemitraan dokter dengan fokus pada pemberdayaan tenaga spesialis untuk menangani pasien dengan baik serta pembagian dividen dari laba Siloam Hospitals.

Tahun 2011 ini, Siloam Hospitals akan dibuka di kota mana saja?
Kami sedang mempersiapkan tahap akhir pembukaan rumah sakit ketujuh kami, Siloam Hospitals MRCCC Semanggi. MRCCC akan menjadi pusat pengobatan penyakit kanker swasta pertama di Indonesia.

Selain di ibu kota Jakarta, kami juga merencanakan pembangunan khususnya di kawasan timur Indonesia, yaitu Makassar dan Manado. Sumber daya manusia dan alam yang dimiliki wilayah Indonesia timur sangat besar.

Kami berharap rumah sakit Siloam yang dibangun di Makassar tidak hanya akan memberikan benefit kesehatan bagi masyarakat Indonesia timur, tetapi juga memperkuat status Makassar sebagai pintu masuk Indonesia bagian timur.

Di Sumatera, Rumah Sakit Siloam Palembang sedang kami genjot pembangunannya untuk menyediakan jasa kesehatan bagi peserta SEA Games di bulan November 2011. (Robert Adhi Ksp)

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar