Selasa, 24 Mei 2011
BTN Siap Biayai Perumahan Prajurit
JAKARTA– PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) siap membiayai kredit pemilikan rumah (KPR) untuk prajurit TNI-Polri dan pensiunannya yang menjadi peserta Asuransi Sosial ABRI (Asabri).
Saat ini tercatat 75% dari total prajurit TNI Polri sekitar 845.000 belum memiliki rumah. "Kita siap berapa pun diminta oleh Asabri, karena kita juga ingin mewujudkan keinginan para prajurit dan pensiunannya mempunyai rumah," ujar Direktur Utama BTN Iqbal Latanro seusai penandatanganan kerja sama penggunaan layanan jasa perbankan di Jakarta kemarin.
Iqbal mengatakan, untuk pemenuhan kebutuhan rumah prajurit akan dimasukkan dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan program ini, bunga yang dibebankan kepada prajurit akan lebih rendah dibandingkan KPR biasa. "Dari target 120.000 perumahan dengan FLPP pada tahun ini, 40% kita sediakan untuk rumah prajurit.Tahun ini kita harapkan sudah bisa jalan," papar Iqbal.
Iqbal,prajurit dan pensiunan yang bisa mendapatkan KPR dengan program FLPP adalah mereka yang gajinya masih di bawah Rp 4,5 juta per bulan dan belum memiliki rumah.Mengenai hal ini, Iqbal mengaku sudah dipanggil Deputi Bidang Usaha Jasa BUMN Parikesit Suprapto untuk membahasnya bersama badan layanan umum (BLU),BTN,dan Asabri.
Direktur Utama Asabri Adam R Damiri mengaku setiap tahunnya Asabri mampu untuk memberikan pinjaman uang muka perumahan kepada pesertanya sebanyak 15.000 sampai 20.000."Setiap peserta yang mengajukan pinjaman mendapat bantuan sekitar Rp 10–15 juta,"katanya.
Mengenai penandatanganan kerja sama dengan Asabri, Iqbal menuturkan, lingkup nota kesepahaman adalah Asabri akan menyalurkan pembayaran manfaat santunan dan pensiun anggota Asabri melalui rekening Tabungan BTN, sementara BTN akan menyediakan produk dan layanannya kepada para anggota Asabri baik yang aktif maupun telah pensiun.
Penggunaan produk dan layanan BTN tidak terbatas hanya pada produk KPR,tetapi seluruh produk dana dan kredit, yang akan memanfaatkan teknologi informasi berupa jaringan host to hostuntuk pembayaran santunan dan pensiunan kepada anggota Asabri. Menurut Iqbal, perluasan kerja sama dengan Asabri ini merupakan komitmen BTN untuk menyediakan layanan one-stop service atau layanan business to business (B2B) kepada nasabah perusahaan.
Dengan pola layanan tersebut, BTN akan menyediakan seluruh kebutuhan bisnis Asabri dari pengelolaan dana,pembayaran gaji/pensiun, serta penyediaan kredit baik untuk karyawan maupun kredit untuk perusahaan. Sampai kuartal I/2011,BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 53,394 triliun atau naik 23,78% dibandingkan 31 Maret 2010 Rp 43,136 triliun.
Dengan pertumbuhan kredit yang signifikan tersebut,BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 245 miliar pada kuartal I/2011. Sementara untuk DPK, tumbuh 27,86% dari Rp 37,852 triliun pada kuartal I/2010 menjadi Rp48,396 triliun pada posisi yang sama 2011.
Rasio keuangan BTN pada kuartal I/2011 secara umum menunjukkan rasio yang sehat.Beberapa rasio perseroan seperti CAR, NPL, NIM, ROA, dan ROE masing-masing tercatat 17,13%, 3,39%, 5,47%, 1,93% dan 15,73%.
Sumber : www.seputar-indonesia.com
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar