JAKARTA,Tahun 2011 ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai menggarap proyek jalan tol Cikampek-Palimanan. Ini merupakan proyek infrastruktur dari pemerintah.
Pembangunan jalan tol sepanjang 116 kilometer (km) ini akan menelan biaya sekitar Rp 3,7 triliun. Melalui anak usahanya, yakni PT Nusa Raya Cipta (NRC), SSIA menggandeng UEM, perusahaan asal Malaysia, untuk menggarap proyek jalan tol tersebut.
SSIA menargetkan, proyek ini bisa tuntas di akhir tahun ini. Sejatinya, perusahaan properti dan konstruksi ini merencanakan jalan tol ini bisa mulai dibangun tahun lalu.
Hanya saja, SSIA terhambat masalah pembebasan lahan. "Pemerintah sudah menjanjikan pembebasan lahan ini akan tuntas bulan Agustus ini," kata Eddy Purwana Wikanta, Wakil Direktur Utama SSIA, Kamis (19/5).
Eddy bilang, ini adalah pertama kalinya SSIA menggarap proyek pemerintah. Sebelum ini, SSIA hanya mengerjakan proyek-proyek swasta.
Emiten properti ini berniat memperbanyak porsi proyek pemerintah di masa mendatang. Selain itu, SSIA juga berniat menggarap proyek di sektor pertambangan dan perkebunan.
Selain itu, SSIA juga bakal mendapat pemasukan dari ekspansi anak usahanya, NRC. Tahun ini, NRC sudah mendapat kontrak pembangunan dermaga di Sekayan, Kalimantan Timur.
Di sektor properti, PT Surya Cipta Swadaya, anak usaha SSIA lainnya, tengah mengembangkan Suryacipta City of Industry. Ini adalah kawasan industri seluas 1.400 hektare (ha) di Karawang. Saat ini, proyek tersebut baru memasuki fase dua. "Tahun ini kami akan coba memasuki fase tiga," ujar Eddy.
Untuk memuluskan berbagai ekspansinya, tahun ini SSIA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. Capex ini akan digunakan untuk pendanaan aktivitas pengembangan bisnis dan usaha.
Rinciannya, SSIA mengalokasikan Rp 350 miliar untuk pengembangan bisnis di sektor properti. Selain itu, perseroan ini menyiapkan Rp 40 miliar untuk sektor konstruksi. Sisa capex digunakan untuk renovasi hotel yang dikelola perseroan, baik untuk renovasi maupun perawatan.
Sumber pendanaan capex ini berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Rinciannya, dari dana capex itiu akan dialokasikan untuk berbagai aktifitas pengembangan suaha dan maintanance aktifitas bisnis. sekitar Rp 350 miliar akan digunakan untuk bisnis sektor properti.
Alokasi lainnya untuk usaha sektor konstruksi sebesar Rp 40 miliar, sisanya untuk renovasi hotel sebesar Rp 110 miliar serta untuk maintanance hotel dianggarkan sekitar Rp 40 miliar - Rp 50 miliar. "Sumbernya 80 persen dari kas internal, sisanya kami anggarkan dari pinjaman Bank," sebut Eddy.
Eddy bilang proyek ini ditargetkan selesai akhir tahun ini. Menurut Eddy Sebetulnya rencana pembangunan jalan tol ini dimulai tahun lalu. Hanya saja menurut, Eddy pembebesan lahan menjadi kendala saat itu. "Pemerintah menjanjikan soal pembebesan lahan ini tuntas bulan Agustus ini," ujar Eddy.
Melaksanakan proyek pemerintah merupakan hal yang baru bagi SSIA, selama ini menurut EDdy pihaknya hanya melaksanakan proyek-proyek perusahaan. Selain mengincar proyek-proyek pemerintah lainnya, dimasa mendatang SSIA juga berniat akan masuk ke proyek pertambangan dan perkebunan. Tahun ini NRC berhasil mendapatkan kontrak baru di kalimantan. DIsana NRC akan membangun dermaga, tepatnya di Sekayan, Kalimantan Timur.
Untuk usaha properti, melalui anak usahanya PT Surya Cipta Swadaya, SSIA saat ini tengah mencoba merampungkan proyek mereka d iatas lahan seluas 1.400 hektar di Karawang, Jawa Barat. Proyek ini baru memasuki fase 2. "Tahun ini kita akan coba untuk memeasuki fase 3," ujar Eddy.
Dari capex yang dianggarkan itu, "SSIA memasang target pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 2,3 triliun. Di 2010 lalu pendapatan SSIA mencapai Rp 1,6 triliun.Sumber : www.properti.kompas.com/Surya.Semesta.Garap.Tol.Cikampek-Palimanan.116.Km
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar