JAKARTA, Membangun rumah di Indonesia sebagai negara beriklim tropis, tentunya berbeda dengan negara dengan empat musim dengan kondisi iklim yang ekstrim. Rumah tropis adalah rumah yang paling ideal untuk iklim di Indonesia.
"Iklim di daerah tropis memiliki cuaca yang ramah terhadap manusia. Untuk membangun rumah di daerah tropis mestinya disikapi berbeda dengan model rumah dari negara empat musim yang terkadang masih diadaptasi. Rumah di negara empat musim mengisolasi orang dari kondisi luar karena cuaca yang ekstrem.
Kalau itu diterapkan disini, maka berisiko menciptakan rumah yang tidak nyaman dan boros energi," kata arsitek Ary Indra dalam peluncuran produk terbaru Masterproof dari PT. Cipta Mortar Utama di Jakarta, pada akhir pekan lalu.
Ary menambahkan beberapa hal yang patut diperhatikan di daerah tropis, seperti suhu udara yang cenderung hangat sepanjang tahun, dan curah hujan tinggi dengan kelembaban yang tinggi pula.
Menurut arsitek dari Aboday ini, suhu udara yang hangat dapat diantisipasi dengan adanya bukaan jendela dan pintu yang lebar, juga hubungan antar ruangan yang membebaskan pergerakan angin di dalamnya, serta plafon yang tinggi untuk pertukaran udara panas dan dingin. Bukaan lebar dimaksimalkan dengan membuat teras di sekeliling rumah untuk menghindari tempias air hujan.
Sementara, untuk menyikapi curah hujan yang tinggi, menurut Ary, pemilik rumah harus cermat pada saat membangun rumah. Cermat dimulai dengan atap rumah, dimana saat musim hujan tiba, maka jumlah air yang menimpa atap rumah akan cukup banyak. Atap harus dapat mengalirkan air dengan cepat.
"Harus diperhatikan elemen atap yang dapat menghindari kebocoran air saat hujan, karena bocor kerap terjadi pada atap beton yang terus menerus terkena perubahan cuaca yang ekstrim," kata Ary.
Manakala permukaan bangunan memiliki retakan, maka air dapat menyusup menjadikan area tersebut lembab dan mengakibatkan mudahnya jamur untuk berkembang biak. "Kelembaban tinggi dapat dikurangi dengan memaksimalkan sinar matahari. Upayakan semua ruang mendapat cukup sinar dari berbagai arah," ujarnya.
Untuk mencegah kebocoran serta menghindari keretakan yang mengakibatkan kelembaban dan munculnya jamur, perlu produk lapisan pelindung anti bocor. Anton Ginting, General Manajer Marketing PT. Cipta Mortar Utama mengatakan, pihaknya memahami bahwa perubahan iklim mengakibatkan kerepotan memperbaiki bagian rumah seperti atap bocor, pelapukan kayu kerangka rumah, juga kelembaban memicu jamur.
Pihaknya meluncurkan produk Masterproof, yang menggunakan formulasi Hydrolock system, yang diuji memiliki kemampuan mengunci air sehingga tidak tembus, bocor, atau merembes. Anton mengatakan produknya ini memiliki elastisitas tinggi, tahan terhadap sinar UV, daya rekat tinggi, dan juga anti jamur juga anti lumut.
Sumber : www.properti.kompas.com/Pentingnya.Melindungi.Rumah.di.Daerah.Tropis
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
"Iklim di daerah tropis memiliki cuaca yang ramah terhadap manusia. Untuk membangun rumah di daerah tropis mestinya disikapi berbeda dengan model rumah dari negara empat musim yang terkadang masih diadaptasi. Rumah di negara empat musim mengisolasi orang dari kondisi luar karena cuaca yang ekstrem.
Kalau itu diterapkan disini, maka berisiko menciptakan rumah yang tidak nyaman dan boros energi," kata arsitek Ary Indra dalam peluncuran produk terbaru Masterproof dari PT. Cipta Mortar Utama di Jakarta, pada akhir pekan lalu.
Ary menambahkan beberapa hal yang patut diperhatikan di daerah tropis, seperti suhu udara yang cenderung hangat sepanjang tahun, dan curah hujan tinggi dengan kelembaban yang tinggi pula.
Menurut arsitek dari Aboday ini, suhu udara yang hangat dapat diantisipasi dengan adanya bukaan jendela dan pintu yang lebar, juga hubungan antar ruangan yang membebaskan pergerakan angin di dalamnya, serta plafon yang tinggi untuk pertukaran udara panas dan dingin. Bukaan lebar dimaksimalkan dengan membuat teras di sekeliling rumah untuk menghindari tempias air hujan.
Sementara, untuk menyikapi curah hujan yang tinggi, menurut Ary, pemilik rumah harus cermat pada saat membangun rumah. Cermat dimulai dengan atap rumah, dimana saat musim hujan tiba, maka jumlah air yang menimpa atap rumah akan cukup banyak. Atap harus dapat mengalirkan air dengan cepat.
"Harus diperhatikan elemen atap yang dapat menghindari kebocoran air saat hujan, karena bocor kerap terjadi pada atap beton yang terus menerus terkena perubahan cuaca yang ekstrim," kata Ary.
Manakala permukaan bangunan memiliki retakan, maka air dapat menyusup menjadikan area tersebut lembab dan mengakibatkan mudahnya jamur untuk berkembang biak. "Kelembaban tinggi dapat dikurangi dengan memaksimalkan sinar matahari. Upayakan semua ruang mendapat cukup sinar dari berbagai arah," ujarnya.
Untuk mencegah kebocoran serta menghindari keretakan yang mengakibatkan kelembaban dan munculnya jamur, perlu produk lapisan pelindung anti bocor. Anton Ginting, General Manajer Marketing PT. Cipta Mortar Utama mengatakan, pihaknya memahami bahwa perubahan iklim mengakibatkan kerepotan memperbaiki bagian rumah seperti atap bocor, pelapukan kayu kerangka rumah, juga kelembaban memicu jamur.
Pihaknya meluncurkan produk Masterproof, yang menggunakan formulasi Hydrolock system, yang diuji memiliki kemampuan mengunci air sehingga tidak tembus, bocor, atau merembes. Anton mengatakan produknya ini memiliki elastisitas tinggi, tahan terhadap sinar UV, daya rekat tinggi, dan juga anti jamur juga anti lumut.
Sumber : www.properti.kompas.com/Pentingnya.Melindungi.Rumah.di.Daerah.Tropis
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar