Jumat, 04 Mei 2012

Tujuh Teknik Memasang Cermin di Dinding



Pemasangan cermin hanya dengan double tape khusus dan lem kuning bukan berarti cermin dapat dilepas sewaktu-waktu dan digunakan kembali. Jika ingin mengganti cermin dengan pelapis lain, sebaiknya lepaskan cermin dari dinding sekaligus dengan back panel-nya. Anda juga harus menyesuaikan dengan desain ruangan, memperhatikan teknis pemasangan, serta jangan lupa memakai peralatan keamanan kerja.

Dulu, cermin hanya digunakan sebagai pelengkap ketika merias diri. Aplikasinya dibingkai dan digantung di dinding. Kini, cermin banyak dipakai untuk membuat ilusi ruang. Ruang yang sempit pun tampak lebih luas.

Untuk mengaplikasikannya, cermin dipasang pada bidang dinding yang luas. Seperti dipasang menerus dari lantai sampai plafon. Proses pemasangannya tidak rumit. Hanya saja, cermin yang cenderung rapuh dan mudah pecah membutuhkan kehatian-hatian ekstra. Agar maksimal, ada 7 (tujuh) hal harus Anda perhatikan sebelum memasangnya:

1. Perencanaan desain yang matang

Lakukan perencanaan desain di awal, karena hal ini akan berpengaruh pada jenis cermin dan teknik pemasangannya. Tentukan letak cermin, bisa pada satu bidang dinding penuh atau sebagian saja.

Cermin yang dipasang di satu sudut ruangan seukuran pintu juga bisa memberi ilusi ruang di balik dinding. Syaratnya, letakkan furnitur bersebelahan dengan dinding kaca agar ilusi tercipta sempurna.

Bidang cermin yang lebar juga bisa dimodifikasi dengan membuat potongan-potongan cermin dan menyusun seperti puzzle hingga menutupi seluruh dinding. Bisa juga dipadukan dengan material lain sesuai desain yang Anda inginkan.

Tentukan juga, apakah cermin akan memakai bingkai atau atau tidak. Ini akan mempengaruhi teknik pemasangan dan ketebalan cermin yang digunakan.

2. Pengukuran yang akurat

Ukur dengan cermat bidang dinding yang akan dipasangi cermin. Jika desain dinding terbuat dari potongan cermin, jangan lupa catat juga ukuran tiap potongan cermin. Pastikan ketika potongan cermin itu telah tersusun, berada pas di bidang dinding. Ketelitian pengukuran ini digunakan juga sebagai pedoman saat memesan dan memasang cermin.

3. Pilih jenis cermin yang tepat

Ada dua jenis cermin yang biasa digunakan untuk interior. Jika ingin memberikan efek luas pada ruangan, gunakan cermin biasa dengan pantulan sempurna. Jika ingin suasana ruang lebih elegan dan cozy, gunakan bronze mirror. Cermin yang berefek perunggu ini biasa dipadu dengan pencahayaan yang hangat.

4. Perhatikan ketebalan cermin

Desain cermin yang akan dipasang berpengaruh pada ketebalan cermin. Gunakan ketebalan cermin 5 milimeter untuk aplikasi cermin tanpa pigura (frameless) di bidang yang luas. Jangan gunakan ketebalan di bawah itu, karena cermin akan melendut dan menghasilkan bayangan ruang yang distorsi.

Sementara itu, desain cermin yang menggunakan pigura di tepi cukup menggunakan cermin dengan ketebalan 3 milimeter. Ini karena pigura ikut menahan posisi cermin. Jika ingin menggunakan potongan cermin yang disusun dalam bentuk puzzle, Anda bisa menggunakan ketebalan 3 milimeter untuk ukuran sekitar 30 cm x 30 cm.

Gunakan ketebalan yang seragam jika menggunakan potongan cermin kecil-kecil yang disusun pada satu bidang dinding, agar tampilan dinding rata.

Sumber : www.properti.kompas.com/Tujuh.Teknik.Memasang.Cermin.di.Dinding

Cari rumah Propertykita ahlinya...!!

Cari rumah dijual yang aman nyaman asri serta siap huni..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar