Kamis, 12 Juli 2012

20% Warga Medan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

detail berita
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
MEDAN – Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara menilai prospek bisnis properti di Medan masih sangat tinggi. Penilaian tersebut didasari atas masih cukup tingginya kebutuhan akan rumah layak, khususnya untuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sumut, jumlah penduduk Medan mencapai 2,8 juta jiwa, dimana sekitar 240 ribu orang atau 8,58 persen diantaranya merupakan warga miskin. Sementara kita memperkirakan, 20 persen dari seluruh warga yang tergolong miskin itu, masih tinggal di rumah yang tidak layak huni," kata Ketua REI Sumut Tommy Wistan kepada Okezone, Rabu (11/7/2012).

Adapun rumah yang termasuk kategori tidak layak huni menurut asumsi REI, yaitu rumah yang tidak dilengkapi fasilitas mandi cuci kakus (MCK),  dinding rumah terbuat dari bahan seadanya seperti karton dan material lainnya, yang tidak dapat melindungi dari kondisi cuaca. Disamping itu rumah yang berlokasi di kawasan yang terbilang kumuh juga masuk sebagai rumah tidak layak huni.

"Masih dengan mudah kita menemukan masyarakat di Medan yang harus melakukan kegiatan MCK di luar rumah karena ketiadaan kamar mandi di dalam rumah. Seperti di daerah pinggiran Medan yang berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.  Dindingnya pun seadanya, dengan mudahnya beterbangan saat angin kencan atau banjir. Jadi kalau kita dengar berita belakangan ini banyak rumah di medan rusak saat hujan deras disertai angin kencang ya wajar saja," paparnya.

Oleh karena itu, menurutnya, Pemerintah Kota Medan dan Sumatera Utara, harus mengambil langkah untuk membantu masyarakat memiliki rumah layak. Karena kualitas tempat tinggal kan berkaitan erat dengan kualitas manusia yang tinggal di rumah tersebut. Pemerintah dinilai harus mampu menjembatani investor dan perbankan untuk dapat menghadirkan rumah murah khususnya bagi MBR, sementara terkait metode pembayaran pengusaha dinilai akan sangat kompromistis mengingat  prospek yang cukup tinggi akibat tingginya angka kebutuhan rumah.

"Secara keseluruhan, kita perkirakan Medan masih membutuhkan 200 ribu rumah tambahan setiap tahunnya, atau 40 persen dari total jumlah unit rumah yang dibutuhkan di Sumut, yang mencapai 500 ribu unit. Tugas pemerintah kan bukan hanya memperbaiki ekonomi, tapi juga menciptakan keseimbangan perekonomian. Sehingga sudah seharusnya masyarakat berpenghasilan rendah ini merasakan  dampak pembangunan yang diklaim pemerintah selalu terjadi," tutupnya.


SUmber : www.property.okezone.com/20-warga-medan-tinggal-di-rumah-tak-layak-huni

Cari Rumah Dijual Di Bandung..??

Kunjungi juga rumahcom-asli.blogspot.com untuk lebih tau informasi rumah dan property

Tidak ada komentar:

Posting Komentar