Kamis, 05 Juli 2012

Menciptakan Rumah Aman bagi Balita


Para orangtua harus lebih waspada ketika buah hatinya yang berusia di bawah lima tahun (balita) mulai merangkak atau belajar berjalan. Pada fase ini, rasa penasaran mereka meningkat dan kerapkali membahayakan. Supaya balita Anda tetap nyaman dalam fase perkembangan diri mereka, maka sebagai orangtua, Anda harus mengondisikan rumah jauh dari ancaman seperti luka bakar, tenggelam, tersedak, keracunan, tersetrum, dan lain sebagainya.

Ancaman di dalam rumah tersebut  biasanya terjadi akibat kurangnya pengamanan khusus untuk anak alias baby proofing  atau childproofing  di rumah. Oleh karena itu, orangtua wajib mengamankan rumah dari ancaman tersembunyi bagi buah hati. Apa saja catatannya? Simak paparannya berikut ini!

Sudut Meja
Tempelkan corner cushion  pada setiap sudut meja atau barang lainnya yang memiliki sudut tajam. Tujuannya agar ketika anak bermain di sekitar meja, kepala atau tubuhnya tetap aman saat terbentur.

Outlet Listrik
Lindungi semua outlet  listrik atau plug-in  di rumah Anda dengan outlet cover . Cari jenis outlet cover  yang tidak mudah dilepas atau menggunakan gerendel pengaman geser agar anak tidak mudah membukanya.

Pintu
Jika tak diperlukan, jangan biarkan pintu di rumah terbuka karena berisiko membuat tangan bayi terjepit. Pintu terbuka akan memancing balita untuk mencoba membukanya atau memainkannya. Jika memang terpaksa harus dibuka, gunakan door stop atau penahan pintu untuk mempertahankan posisi daun pintu agar tetap diam.

Lemari dan laci
Untuk lemari atau laci berkenop dobel, Anda bisa menggunakan kunci slide . Cara menggunakannya mudah, cukup menekan band yang berada di tengah untuk memasukkan slide  ke dalam kenop lemari. Pastikan slide  terpasang kuat sehingga kenop tidak mudah tertarik saat bayi menariknya.

Sedangkan untuk pengaman laci geser, Anda bisa menggunakan kunci penahan kabinet dengan menempelkan dua bantalannya di antara anak laci dan badan laci. Penahan ini bisa juga digunakan pada kulkas, penutup toilet, dan lain sebagainya. Pengaman ini mudah digunakan orang dewasa tapi sulit bagi anak-anak.

Pagar Pengaman
Bayi Anda sudah mulai berjalan dan memanjat? Pastikan Anda menggunakan pagar pengaman. Apalagi jika di rumah terdapat tangga. Selain membatasi, pagar pembatas ini akan memblokir akses anak menuju area yang berbahaya. Sebut saja dapur, kamar mandi, kolam ikan, tangga, atau kolam renang.

Pengaman kabel
Tanpa disadari, kabel ternyata berlubang dan berisiko menyetrum. Hindari risiko ini dengan menggunakan pengaman kabel. Biasanya, alat ini juga digunakan untuk merapikan kabel televisi, komputer, atau barang elektronik lain yang bertebaran di lantai.

Tombol kompor
Tombol kompor juga wajib diberi pengaman karena bisa saja si kecil penasaran dengan benda ini. Memutar-mutar tombol kompor juga bisa menyebabkan gas beracun keluar. Agar tidak terjadi hal semacam ini, segera pasang tombol pengaman pada tombol kompor Anda.

Perekat Furnitur
Menghindari risiko bayi tertimpa pajangan atau furnitur di rumah sebenarnya mudah. Gunakan saja perekat khusus yang membuat banyak benda seperti kaki meja dan kursi, speaker, televisi, vas bunga, telepon, lampu meja, juga benda lainnya tidak mudah bergerak.

Lantai Antiselip
Lantai yang basah cenderung licin. Maka dari itu, gunakan tempelan antiselip di lantai kamar mandi yang anak agar mereka tidak terpeleset saat berjalan atau berlari.

Selain "mengamankan" perabotan dan furnitur di dalam rumah, orangtua juga perlu mengamankan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebiasaan seperti:

-  Menyimpan obat-obatan, benda tajam, dan semua benda atau cairan yang berpotensi racun seperti sabun, cairan pembersih, pewangi lantai, dan semprotan serangga di dalam laci yang terkunci rapat atau berada jauh dari jangkaun anak.

-  Tidak menaruh benda kecil sembarangan seperti koin, manik-manik, kelereng, jarum, kancing, klip kertas, dan lainnya. Jika Anda tidak waspada, bisa saja bayi Anda mengambil dan memasukkannya ke dalam mulut.

- Jika kamar mandi Anda dilengkapi bathtub atau ember kecil, usahakan tetap kering meski tak digunakan supaya ketika anak tiba-tiba melompat ke dalamnya, ia tidak tenggelam. Orang dewasa juga tak boleh meninggalkan bayi saat memandikannya di dalam bathtub. Keran air panas juga jangan lupa dikunci.

- Ajari babysitter atau pengasuh mengenai metode pertolongan pertama, pengenalan akan obat-obatan, dan evakuasi jika terjadi kebakaran. Pengetahuan semacam ini adalah bekal bagi pengasuh agar dapat mengantisipasi atau memberi pertolongan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih ketika Anda sedang tidak berada di rumah.

Sumber : www.properti.kompas.com/Menciptakan.Rumah.Aman.bagi.Balita

Cari rumah Propertykita ahlinya...!!

Cari rumah dijual yang aman nyaman asri serta siap huni..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar