Wisatawan di Dubai (Foto: WSJ)
Seperti dilansir WSJ Online, Kamis (5/7/2012) menurut data dari Departemen Pariwisata dan Perdagangan Dubai, jumlah wisatawan yang masuk ke Dubai hingga akhir kuartal-I 2012 mencapai 2,6 juta atau naik sembilan persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, lama waktu menginap tamu di hotel pun meningkat 22 persen selama periode yang sama, sehingga kontribusi pada pendapatan hotel melonjak hingga 24 persen. Para investor baik lokal maupun asing melihat kondisi tersebut sebagai peluang emas yang tidak boleh lepas.
Menurut konsultan properti Jones Lang LaSalle, untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut, sekira 5.000 kamar baru akan selesai dibangun sepanjang tahun ini. Hampir semua pengembang dan operator mewah telah masuk ke dalam pasar hotel Dubai. Pengembang BUMN, Isthimar World misalnya, telah menyatakan akan merenovasi kapal laut Queen Elizabeth 2 yang dibeli lima tahun lalu, menjadi sebuah hotel mewah dengan 300 kamar eksklusif.
Dubai juga saat ini sedang menggarap proyek hotel bawah laut dengan nilai fantastis, mencapai USD120 juta atau sekira Rp1,12 triliun (Rp9.369 per USD). Meskipun, pasar properti Dubai sempat dilanda krisis akibat pemborosan. Namun, dengan berbondong-bondongnya wisatawan yang datang, seolah menjadi oase tenang di tengah gejolak gurun pasir.
Di sisi lain, kondisi negara-negara Timur Tengah lainnya yang selama ini menjadi tujuan wisata, seperti Mesir, Tunisia, dan Bahrain, masih berjuang untuk pulih kembali dari kerusuhan sipil dan politik. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan posisi Dubai untuk memantapkan diri sebagai tujuan wisata utama dunia.
Sumber : www.property.okezone.com/dubai-sasaran-panas-investasi-perhotelan
Cari rumah Propertykita ahlinya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar